CERPEN
BAGAS SANG PENAKLUK HATI AYAH
Bagas namanya,, anak laki laki berumur 17 tahun yang mempunyai wajah yang cukup tampan, cerdas dan rajin shalat, banyak prestasi yang diraihnya di sekolah.
Horeeeeeee….!!!!!!! Yeeaaachhhhh…terdengar suara teriakan semua siswa dan siswi kelas XII, Saat itu suasana sekolah begitu suka cita karena semua siswa dan siswi SMA Negeri Harapan bekasi mendapatkan hasil pengumuman UAN dan semuanya lulus, begitupun dengan bagas yang diketahuinya bukan saja lulus tetapi dia juga mendapat nilai terbaik di SMA-nya.
Alhamdulillah… begitu caranya bagas mengucap syukur atas prestasinya, sesampainya dirumah.”ayahhh….”bagas memanggil ayahnya yang saat itu sedang duduk sambil menyaksikan televisi. Apahhhhh… begitu jawaban ayah dengan sedikit nada sinis!. Yah… bagas lulus, jawab ayah, yang tatapan matanya masih melihat acara di televisi, bagus dong, memang sudah seharusnya kamu lulus. Terus kamu mau melanjutkan ke universitas mana,,Tanya ayah dengan nada sedikit cuek? bagaspun menjawab dengan hati yang sedikit sedih karena dia merasa ayahnya tidak memberi apresiasi terhadap prestasinya, bagas mau daftar di universitas negeri yahh universitas indonesia. Oh yaudah kamu ikut tes masuk dulu aja, begitu jawaban ayahnya sambil bergegas mematikan televisi dan beranjak pergi untuk mandi.
Beberapa hari kemudian,Tes masuk universitas Indonesia sudah dijalankan bagas, dan hari ini pengumuman kelulusannya akan dipublikasikan lewat Koran jabodetabek, dengan rasa deg degan dan harapa harap cemas tak kuasa bagas tahan menunggu tukang Koran yang biasa mengirim Koran kerumahnya, sampai akhirnya pagi itu tukang koran langganan mengirim Koran tersebut, dengan rasa tak sabar bagas langsung membuka halaman demi halaman Koran tersebut sampai akhirnya pengumuman kelulusan tersebut dia dapatakan ada di tengah halaman Koran tersebut, dan bagas mencari daftar namanya berulang ulang dan terus berulang ulang, sehingga keringatnya pun mengucur karena saking cemasnya bagas mencari namanya yang tak kunjung dia temukan, sampai akhirnya bagas menyadari kalau namanya tidak ada dalam daftar kululusan UMPTN.
Lalu bergegas bagas masuk ke dalam rumahnya dengan wajah yang sedikit kecewa dan memberitahukan ayahnya yang pagi itu tengah bersiap siap berangkat ke kantor. Yah….!!!! Bagas memanggil ayahnya yang saat itu sedang sarapan di meja makan yang ditemani oleh ibunya.. yahh bagas gak lululs UMPTN, ayahnya pun langsung menatap tajam kearah bagas dan langsung memarahi anaknya itu.. “bagaimana kamu bisa tidak lulus bukan selama ini kamu selalu memberitahu ayah kalau kamu berprestasi dan selalu mendapat ranking pertama di sekolah dulu, kamu tuh pinter gak sih ko Cuma tes masuk UMPTN aja gak lulus, sudah kalau begini hasilnya kamu gak usah kuliah cari kerja sana sendiri begitu cara ayahnya marah ke bagas., samapai akhirnya bagas terdiam dan menyesali dirinya sendiri yang dia merasa telah mengecewakan ayahnya, dengan wajah yang amat sedih bagas bergegas masuk kekamar yang tak jauh dari ruang makan tersebut. tak lama kemudian ibunya masuk ke kamar bagas dan memberi support ke bagas,” nak kamu jangan kecewa gitu ayah kamu mungkin lagi emosi, bagaimana kalau kamu masuk ke universitas swasta aja…”begitu cara ibunya memberi support ke bagas. Bagas pun menuriti saran ibunya.Sehari berselang ayahnya pun menuruti saran ibunya dan bagaspun diterima di universitas swasta.
Perkuliahan pun sudah dimulai, dengan rasa optimis Hari demi hari bagas telah lalui di kampus barunya,,!!!
ketika di suatu malam saat orang orang sudah mulai lelap tertidur, bagas terbangun dan merenung sejenak, pikiranya pun tiba tiba teringat sesuatu yang telah dia kerjakan selama ini, dan dia berpikir kenapa dia sampai mempunyai seorang ayah yang tidak pernah menghargai prestasinya selama ini, tidak mau tahu apa yang sudah dicapainya selama ini, hatinya pun miris ketika dia ingat teman temanya yang mempunyai seorang ayah yang selalu mendukung anaknya untuk bisa mengembangkan kemampuan dirinya, hati bagas bertambah miris ketika ingat perkataan ayahnya yang begitu menyakitkan hatinya ketika dia tidak lulus UMPTN, bagas pun berdoa di sela sela renungannya, ia berdoa semoga ayahnya bisa menghargai seorang anak yang ingin membuktikan kepada keluarganya khusunya ayahnya bahwa dia bisa menjadi kebanggan kelurganya. Dan bagaspun ingin membuktikan kepada ayahnya bahwa dia mampu berprestasi hidupnya.
Hari demi hari waktu demi waktu bagas jalani , lomba olimpide dari tingakat nasional sampai international pun bagas ikuti, sampai akhirnya bagas yang sudah mahir berbahasa inggris sejak SMP ini memenangkan lomba olimpiade kebudayaan tingkat nasional bersama teman satu kampusnya yang bernama hendri dan berhak mendapat beasiswa pertukaran pelajar ke paris perancis.
Sampai akhirnya bagas dan temannya hendri dikirim ke paris perancis selama 1 tahun sebagai duta kebudayaan Indonesia, dan sejak saat itu ayahnya baru menyadari bahwa anaknya bagas bukan hanya seorang anak yang berprestasi untuk keluarganya saja tetapi untuk Negara tercinta Indonesia ini.
Hari demi hari telah berganti,, tak terasa bagas dan hendri sudah 2 bulan di paris perancis..Musim dingin melanda paris…
Kringgggg….. kringggggg!!!!!!... terdengar suara telepon di handphonenya bagas, lalu bagas bergegas mengambil hp nya yang saat itu ada di atas meja penginapannya. Lalu terlihat no ayahnya yang menelpon-nya, bagas pun segera mengangkatnya… Haloo!! Assalamuaialikum, begitu bagas menyapa ayahnya lewat telepon wa’alaikum salam nak..!!! ayahnya menjawab dengan nada suara yang terdengar merindukan sosok anaknya… lalu ayahnya melanjutkan perbincangannya. Happy birth day nak, selamat ulang tahun yah gas, bagaspun terdiam dan merasa haru ketika sosok yang dia kenal selama ini gak pernah peduli tiba tiba meneleponnya dan mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya, bagaspun menjawab dengan nada yang haru terima kasih yah.. doain bagas yah biar bagas disini sehat selalu, ayahnyapun menjawab dengan suara yang sedikit haru..”iyah nak ayah dan ibumu disini selalu mendoakanmu, kamu baik baik yah disana..
1 tahun berlalu bagas kembali ke Indonesia,,,, ting nong.. ting nongg… suara bel rumah bagas pun berbunyi tak lama kemudian ayah dan ibunya membuka pintu dan menyambut kepulangan bagas. Lalu berpelukanlah mereka bertiga sambil melepas rindu.. lalu ayahnya pun berkata” Bagas.! Ayah punya kejutan buat kamu.. bagaspun terdiam sejenak heran dengan tingkah ayahnya yang berbeda sekali dengan sosok yang dia kenal selama ini.. lalu bagas menjawab kejutan apa yah… lalu ayahya berkata sambil menopang punggung anaknya sembari mengajaknya ke suatu ruangan yang ternyata kamarnya bagas,, silahkan di buka nak,kamu liat sendiri!! Dengan tak sabar bagas pun membuka ruangan kamarnya, dan melihat semua piagam penghargaan dari bagas kecil sampai sekarang di pajang rapih menggunakan pigura dan diletakkan di dinding kamarnya.. bagaspun kaget dan terharu sambil melihat sembari memegang satu demi satu piagam penghargaan yang pernah diraihnya… kemudian ayahnya berkata dengan nada yang begitu bangga kepada bagas.. “ini bentuk apresiasi ayah terhadapa prestasimu nak, ayah baru tahu kalau anak ayah pintar.. bagaspun menjawab.. akhhh bisa aja ayahhh
Dan mereka bertiga, ayah bagas dan ibunya tertawa dengan rawut wajah yang penuh dengan kebahagiaan hahahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa….!!!!!!
0 Response to "CERPEN"
Posting Komentar